Romo Antonius Benny Susetyo Pr dianiaya orang tidak dikenal hingga tak sadarkan diri, Senin (11/8). Romo Benny, begitu ia disapa, adalah seorang penggiat hak asasi manusia di Indonesia yang memperjuangkan hak-hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Ia adalah Kepala Aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
Benny Susetyo Pr (40), aktivis hak asasi manusia yang dipukuli sejumlah orang tak dikenal di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (11/8) malam, mengalami penggumpalan darah di bagian belakang kepala. Luka dalam ini ditemukan setelah aktivis gerakan lintas agama, pendiri gerakan manusia merdeka Setara ini menjalani CT-scan sebelum keluar dari Rumah Sakit Pondok Indah, Selasa.
Menurut salah satu teman dekat aktivis Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan untuk Beragama dan Berkeyakinan (AKBB), Romo Sandyawan, yang dihubungi, Rabu, luka di kepala bagian belakang menyebabkan pendarahan dan penggumpalan darah di bagian dalam.
Untuk itu, kata Sandyawan, Romo Benny membutuhkan istirahat yang intensif. "Itulah yang menjadi pertimbangan pihak keluarga, terutama kakaknya, Andreas, agar Romo Benny dipindahkan ke RS lain," kata Sandyawan.
Ia menambahkan, sejak media massa menyiarkan kejadian pemukulan yang dilakukan orang tak dikenal, banyak kenalan yang mengunjunginya sehingga istirahatnya tidak maksimal. "Dengan kondisi Romo yang babak belur di muka dan luka di kepala tersebut kan seharusnya banyak istirahat supaya segera pulih, jadi bukannya tidak mau diekspos, semata-mata supaya istirahatnya maksimal dan cepat pulih," ujar Sandyawan.
Sebuah doa bagi Romo Benny, semoga cepat sembuh dan harapan agar pihak berwajib dapat mengungkap kasus penganiayaan ini sesegera mungkin.
Sumber : Kompas/VM